Pada tahun 1953,
Djawatan Kereta Api (DKA) mulai mendatangkan lokomotif diesel electric CC 200
buatan pabrik General Electric Co. (GE) Amerika Serikat. Inilah lokomotif
diesel pertama yang dimiliki Indonesia. Lokomotif CC 200 ini mengawali era
dieselisasi dan sekaligus lompatan teknologi untuk perkeretaapian di Indonesia.
Lokomotif CC 200
DKA membeli
lokomotif CC 200 sebanyak 27 unit. Sejak itu pula lokomotif asal paman sam ini
perlahan-lahan mulai menggantikan dinasan lokomotif uap yang mulai menua baik
untuk menarik kereta penumpang maupun kereta barang. Pada waktu itu lokomotif
CC 200 memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan lokomotif uap. Lokomotif
berkabin ganda ini dapat melewati hampir seluruh lintasan kereta api. Itulah
sebabnya gelombang impor lokomotif diesel terus berlanjut, baik lokomotif
diesel elektrik maupun diesel hidrolik. Diantaranya: C 300, C 301, D 300, D
301, BB 300, BB 302, BB 303, BB 304, BB 200, BB 201, dan BB 202.
Lokomotif BB 200
Lokomotif BB 201
Lokomotif BB 202
Namun
lokomotif-lokomotif yang didatangkan tersebut, semuanya berkekuatan dibawah
lokomotif CC 200, yakni 1.750 HP. Oleh karena itu, ketika sebuah kapal besar
asal Amerika Serikat merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada tahun
1977, dengan membawa tujuh lokomotif yang lebih perkasa dibanding lokomotif CC
200, para petinggi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) menyambutnya dengan
wajah “sumringah”. Lokomotif diesel elektrik generasi kedua CC 200 ini
dikabarkan memiliki kekuatan yang lebih tangguh, 1.950 HP. Lokomotif ini diberi
nomor seri CC 201.
No comments:
Post a Comment